Sunday 21 August 2016

Membuat aplikasi Android Nativ atau Hybrid

Tags


Membuat aplikasi Android Nativ atau Hybrid – Setelah sebelumnya saya sempat mengulas tentang membuat aplikasi Android dengan coding, kini saya akan coba mengulas lebih lanjut jenis membuat aplikasi Android dengan coding. Karena selanjutnya dalam blog ini kita akan mulai lebih banyak membahas membuat aplikasi dengan coding. Untuk membuat aplikasi Android dengan coding dibagi dua jenis yaitu Nativ dan Hybrid.

Aplikasi nativ adalah aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman khusus. Misalnya untuk membuat aplikasi Android anda menggunakan bahasa pemrograman java, untuk membuat aplikasi pada ptalform iOS maka menggunakan bahasa pemrograman objective-C. Karena sebelumnya saya sudah mengulas tools yang digunakan untuk membuat aplikasi, jadi contoh tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi nativ adalah Android Studio dan Eclipse.

Sedangkan aplikasi hybrid adalah aplikasi web yang dibangun kemudian ditransformasikan kedalam bahasa nativ untuk dapat digunakan cross-platform. Biasanya anda akan membuat aplikasi menggunakan HTML, CSS dan Javascript kemudian akan dikompilasi kedalam bentuk aplikasi siap pakai untuk platfrom berbeda. Aplikasi hybrid biasanya menggunakan browser untuk dapat mengakses beberapa fitur di smartphone. Sedangkan tools yang dapat anda gunakan antara lain Intel XDK.

Dari penjelasan singkat diatas maka saya coba berikan sedikit perbandingan dari kedua jenis diatas :
  • Kelebihan aplikasi nativ
  1. kecepatan aplikasi lebih cepat dibanding aplikasi hybrid
  2. kemudahan pengaksesan fungsi hardware smartphone untuk aplikasi
  3. Akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan API
  4. pengalaman dan ilmu bahasa pemrograman yang anda dapatkan saat pembuatan aplikasi
  • Kekurangan aplikasi nativ
  1. untuk membangun aplikasi cross-platform akan membutuhkan waktu dan biaya yang lebih dibanding aplikasi hybrid
Aplikasi Hybrid 
  • Kelebihan aplikasi hybrid
  1. pemeliharaan yang mudah
  2. efisiensi waktu dan biaya pengembangan aplikasi
  • Kekurangan aplikasi hybrid
  1. kecepatan aplikasi yang kurang dibanding aplikasi nativ
  2. untuk aplikasi yang membutuhkan fungsi hardware maka membutuhkan tambahan plugins yang berukuran cukup besar

Begitulah ulasan singkat mengenai membuat aplikasi Android nativ atau hybrid. Semua keputusan kembali kepada anda, apakah ingin membuat aplikasi nativ atau hybrid. Semoga ulasan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan membantu anda belajar. Kita akan melanjutkan ulasan selanjutnya fokus pada belajar membuat aplikasi Android dengan coding menggunakan tools Android Studio.


EmoticonEmoticon