dengan Android Studio Part I – Seperti pada ulasan-ulasan sebelumnya, bila kita memulai membuat sebuah project aplikasi Android hal yang pertama kita lakukan adalah mendesain interface aplikasi yang akan kita buat. Pada ulasan kali ini kita akan mulai mengenal inteface dasar yang biasa digunakan. Kita semua pasti sudah terbiasa menggunakan aplikasi pada perangkat Android kita masing-masing, dan banyak komponen pada interface yang sering kita jumpai.
Semua elemen interface untuk pengguna dalam aplikasi Android dibangun menggunakan objek View dan ViewGroup. View adalah sebuah objek yang mengacu sesuatu dilayar dimana user dapat berinteraksi dengannya. ViewGroup merupakan objek yang menampung objek view dan viewgroup lain demi menentukan tata letak (layout) dari interface.
Layout itu sendiri mendefinisikan struktur visual untuk antar muka(inteface) pengguna, seperti interface untuk sebuah aktifitas yang dilakukan user. Proses kita pengelolaannya biasa dikenal dengan Layouting.
Sebelum mencoba sebuah komponen, ada atribut yang harus selalu kita definisikan yaitu :
Sebelum mencoba sebuah komponen, ada atribut yang harus selalu kita definisikan yaitu :
layout_width menjelaskan lebar dari
komponen tersebut dan layout_height menjelaskan tinggi komponen tersebut.
Isinya bisa kita tentukan dengan
“match-parent” yaitu sama dengan parentnya, atau “wrap_content” yaitu
sama tinggi atau lebarnya isi karakter komponen itu sendiri, dan cara lain
dengan menentukan secara manual misal “250dp”.
Baiklah kita
langsung saja mulai memabahas masing-masing komponen dasar yang biasa digunakan
untuk mendesain sebuah interface. Disini kita bagi beberapa bagian, anda juga
dapat mencoba dengan membuka file
activity_main.xml dan pada layout editor silahkan pilih Design pada bagian bawah. Pada bagian palatte sudah dibagi menjadi beberapa
bagian, tapi kita akan membahas bebrapa saja sebagai berikut :
#Layout
Relavite Layout
Sebuah
viewgroup yang menampilkan child dalam posisi relatif atau tidak terpaku. Yang
artinya setiap komponen yang ada dalam Relative
layout bersifat relatif dengan komponen lainnya bahkan pada parent area.
Gambaran Relative layout seperti
gambar berikut :
Dengan
kebebasan seperti gambar diatas maka ada banyak
kode xml yang bisa kita gunakan untuk mengatur tampilan menggunakan Relative layout. Kita buat sebuah contoh
dengan sebuah Relative layout menjadi
View Group yang menampung 2 buah Relative
layout dan kita sebuh sebagai Parent.
Sedangkan 2 Relative layout didalam
nya kita sebut Child. Kita bisa menempatkan
Child secara relatif, misalnya kita terapkan beberapa kode seperti contoh berikut
ini :
Dari contoh
sederhana diatas kita bisa lihat 2 buah
komponen sebagai child bisa kita bentuk seolah-olah horizontal dan vertikal,
sebenarnya hal itu terjadi karena kita meletakkan secara bebas dimana saja
bahkan saling menimpa. Selain itu masih banyak kode yang bisa digunakan
misalnya seperti dibawah ini jadi silahkan tetap mencoba-coba.
Linier Layout
Linier
Layout memposisikan child dalam sebuah
arah, dapat mengarah vertikal atau horizontal.
Jadi bila menggunakan Linier Layout selain mendefinisikan tinggi dan
lebar kita juga mendefinisikan orientasi seperti gambar penjelasan berikut :
Dengan
gambar diatas kita dapat melihat bahwa Linier menjadikan posisi searah dengan
orientasi yang ditentukan. Selain itu yang membedakan dengan RelativeLayout,
bila dalam sebuah linier layout kita dapat menambah atribut child dengan “Weight” kalau diartikan menjadi berat.
Memang bisa dikatakan seperti berat atau bobot child tersebut, karena digunakan
sebagai pambanding antar child lebih jelasnya berikut contoh singkatnya :
Bisa kita
lihat dari contoh sederhana diatas bagaimana 2 child posisinya yang searah
vertikal dengan weight kita tentukan. Selain pada contoh masih banyak kode yang bisa digunakan, silahkan jangan pernah takut mencoba.
Dari ulasan
diatas, kita bisa mengembangkan sesuai kebutuhan. Bahkan kita menggabungkan
antara RelativeLayout dan LinierLayout dalam sebuah interface sebagai parent
dan child. Sampai disini ulasan mengenai belajar dasar interface dengan Android
Studio part I, kita akan mencoba melanjutkan pada ulasan selanjutnya. Semoga ulasan
ini bermanfaat terima kasih tetap bersama idnCoding.
EmoticonEmoticon